KI Ageng Pandan Alas

Posted by joeqoe707@gmail.com | Posted in

Nama organisasi ini adalah KI AGENG PANDAN ALAS, didirikan di Madiun pada tanggal 10 November 1972, yang bernaung dibawah IPSI. Sesepuhnya adalah Bpk. KOESTARI ADY ANDAYA. Beliau adalah seorang purnawirawan TNI AU yang bertugas di Lanud Iswahyudi. Ditetapkan oleh IPSI Cabang Kab./Kota Blitar pada tanggal 15 September 1995.

Nama KI AGENG PANDAN ALAS diambil dari nama seorang tokoh golongan putih yang hidup pada jaman kerajaan Demak dibawah pemerintahan Sultan Trenggono (Cerita dalam buku Nagasasra Sabukinten). Pada waktu itu kerajaan Demak banyak terjadi pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah. KI AGENG PANDAN ALAS sebagai seorang tokoh merasa wajib ikut mempertahankan kerajaan Demak.

KI AGENG PANDAN ALAS dalam menghadapi musuh atau lawan-lawannya tidak dihadapi menggunakan kekerasan, melainkan dihadapinya dengan cara duduk bersila sambil melantunkan Kidung atau Tembang DANDANG GULO yang berisi petuah-petuah yang baik dan akhirnya membuat musuh atau lawannya menjadi sadar akan perbuatannya yang selanjutnya tidak jadi melawan dengan kekerasan. (Amar Makruf Nahi Mungkar).

KI AGENG PANDAN ALAS berasal dari jalur para pendiri masjid demak. Orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Namun tidak berarti dimonopoli oleh orang-orang Islam, karena PANDAN ALAS berpegang teguh pada Rahmatan lil 'Alamin, rahmat untuk seluruh umat. Tujuan di PANDAN ALAS adalah mempersiapkan diri untuk mendapatkan panggilan Tuhan yang terakhir yaitu sebuah kematian. Artinya walaupun belajar ilmu silat atau olah kanuragan, orang PANDAN ALAS dilarang menyakiti orang lain dan juga membuat kerusakan di muka bumi ini. Karena kita sebagai manusia suatu saat pasti akan mati dan nantinya dimintai pertanggungjawaban atas semua amal perbuatan kita. Sebagai orang-orang PANDAN ALAS, diharapkan menjadi tangan-tangan penyelamat. Menyelamatkan dirinya dan orang lain dengan tafsir yang sangat luas serta berpegang teguh pada "HABLUM MINALLOH WA HABLUM MINANNAS" .

Persilatan KI AGENG PANDAN ALAS tidak seperti yang lain. "Lain Koki Lain Masakan, Ojo Digebyah Uyah Podho Asine", jangan samakan PANDAN ALAS dengan yang lain. Di PANDAN ALAS tidak mencetak atlet, karena ilmu bela diri yang dipelajari bukan digunakan untuk bertarung, bukan untuk menyakiti orang lain, tetapi untuk membela diri apabila keadaan diri kita dalam keadaan terjepit atau teraniaya. Disini juga tidak ada istilah pendekar, karena pada dasarnya pendekar adalah tukang gelut. Dan sampai kapanpun di PANDAN ALAS tidak ada pendekarnya. Disini juga tidak mengajarkan "Tenaga Dalam", karena para Nabi dan Rosul juga para pendiri masjid Demak tidak ada yang belajar / memiliki tenaga dalam. Ajaran-ajaran di PANDAN ALAS mendidik anggotanya menjadi orang beriman dan bertaqwa yang berakhlaqul karimah.

Persilatan ini diikuti oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemuda dan orang tua. Namun kebanyakan dari kalangan generasi muda. Sebetulnya persilatan ini sangat cocok untuk orang-orang yang sudah berusia lanjut karena ajaran-ajaran di PANDAN ALAS adalah ajaran yang luhur sebagai bekalmenghadapi panggilan Tuhan yang terakhir. Dari sisi kesehatan juga sangat baik untuk orang-orang yang punya masalah kesehatan (sakit-sakitan) karena jurus di PANDAN ALAS ada unsur JURUS PENYEMBUH. Jadi apabila Bapak / Ibu-ibu ada yang punya penyakit apapun, bila mau mengikuti apa yang diajarkan di sini Insya Alloh akan sembuh atas Ridho Alloh. Hal ini dibuktikan dengan pengalaman beberapa orang yang sembuh dari sakitnya setelah mengikuti persilatan ini.

Mengenai ajaran-ajaran KI AGENG PANDAN ALAS tidak bisa disampaikan disini, dikarenakan ajarannya yang sangat luas dan memerlukan waktu yang lama. Bagi para pembaca yang ingin tahu lebih jauh mengenai persilatan ini, dapat langsung menjadi anggota persilatan in tanpa dipungut biayai.

Demikianlah uraian singkat mengenai Keluarga Persilatan KI AGENG PANDAN ALAS, semoga uraian singkat ini ada guna dan faedahnya bagi siapa saja. Semoga ALLOH SWT selalu melimpahkan rahmatNYA kepada kita semua. Amin.

*Ki ageng Pandan alas dalam sebuah novel*

Novel NAGASASRA DAN SABUK INTEN, yang Mengisahkan tentang Mahesa jenar yang bergelar Rangga Tohjaya murid dari ki Ageng Pengging Sepuh ( Pangeran Handayaningrat ) anak dari Brawijaya lima dari majapahit merupakan seorang perwira dari divisi Nara manggala ( Paspampres ) Kerajaan Demak.Dia memiliki saudara seperguruan yang sekaligus anak dari gurunya bernama Kebo kenanga ayah dari mas karebet ( jaka tingkir yang kemudian menjadi raja Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya yang merupakan menantu dari Sultan Trenggana dari Demak ).
Karena adanya perbedaan keyakinan ia keluar kemudian berkelana untuk mencari Pusaka yang hilang dari keraton Demak bernama Kyai Nogo Sosro dan Sabuk Inten. Didalam pengembaraan itu dia bertemu para tokoh sakti yang menjadi jawara pada waktu itu baik dari golongan hitam seperti Lowo ijo berserta gurunya pasingsingan dari alas mentaok, nagapasa dan jaka soka bajak laut dari nusa kambangan,Simarodra penguasa gunung tidar maupaun dari golongan putih seperti Titis Anganten dari banyuwangi , Kia Ageng Sora Dipayana dari banyubiru kab.Semarang Jawa Tengah ,Kiageng pandan Alas dari gunung kidul,Dan yang paling menggetarkan adalah tokoh tua dari bukit karang tumaritis yang bergelar Panembahan Ismoyo atau pangeran Buntara adik dari brawijaya.
mahesa jenar adalah tokoh yang cinta perdamaian walaupun dengan kesaktiannya dia mampu menumpas tokoh yang paling sakti sekalipun seperti Simarodra. Dikisahkan bagaimana muridnya Arya Salaka dari banyubiru ingin merebut kembali daerahnya yang dikuasai oleh Sawung sariti,dia sudah bertekad melakukannya dengan peperangan karena tidak ada jalan lain melawan orang -2 licik seperti sawung sariti yang sebenarnya kemenakannya.tetapi mahesa jenar melihat bahwa didalam lingkungan sawung sariti ada kakek arya salaka sendiri yang tidak lain Ki Ageng Sora Dipayana. dan pada keadaan itu tidak diketahui dia akan berpihak kepada siapa dan apabila dia berpihak kepada sawung sariti maka kemungkinan terburuk akan terjadi yaitu kematian kiageng Sora dipayana. Atas pertimbangan itu maka mahesa jenar membujuk arya salaka untuk menemuhi kakenya agar dapat merundingkan persoalan itu.
Sebagai seorang ksatria dia juga seoarang pemuda pada umunya dimana mengalamai jatuh cinta pada seorang gadis dan gadis itu bernama rara wilis anak dari simarodra seorang tokoh hitam kenamaan.namun ia memilih jalur hidup kakeknya yang membela kebenaran yang tidak lain ki Ageng pandan Alas dari wanasaba.
Diakhir cerita kedua pusaka ditemukan di bukit karang tumaritis dan disimpan oleh panembahan ismoyo kemudian oleh panembahan diserahkan kepada mahesa jenar untuk diserahkan ke istana Demak.



Comments (1)

    SEKEDAR INFO BOCORAN TOGEL
    JIKA ANDA BUTUH A'NGKA GHOIB/JITU
    SGP HK MALAYSIA ARAB SAUDI LAOS
    2D_3D_4D-5D-6D-7D DI JAMIN 100% TEMBUS...
    SAYA BUKTINYA SUDAH 5X JP
    DAN SAYA SUDAH BENER2 YAKIN DENGAN AKI RORO
    YANG TELAH MEMBERIKAN ANGKA RITUAL NYA
    BAGI ANDA YANG SUKA MAIN TOGEL
    & INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN GABUNG DENGAN AKI RORO
    SILAHKAN HUB DI NO: ((_082_336_642_456_))


    Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
    benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
    dan alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini
    berkat bantuan angka dari AKI RORO
    karena cuma Beliaulah yang memberikan angka
    ritual yg di jamin 100% tembus awal saya
    bergabung hanya memasang 100 ribu karna
    saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
    tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
    angka nya,,,,buat anda yg butuh angka yang di jamin tembus
    hubungi AKI RORO DI NO: ((_082_336_642_456_))
    insya allah beliu akan siap menbatu kesusahan anda
    ''kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI RORO

Posting Komentar