Ciri-Ciri Calon Penghuni surga

Posted by joeqoe707@gmail.com | Posted in

Ada beberapa nama surga yang disebutkan dalam AlQuran, antara lain firdaus, Aden, Na’iim, ma’wa, dan darussalaam. Masing-masing memiliki kriteria penghuninya. Sebagaimana yang diterangkan di dalam AlQuran. Berikut adalah ciri-ciri orang akan memasuki surga firdaus :

* Beriman
* Khusu’ dalam sholat
* Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna
* Menunaikan zakat
* Menjaga kemaluan dari maksiat
* Memelihara amanah
* Menepati janji
* Menjaga sholat


Rasulullah pernah bersabda kepada para sahabatnya, kalo kamu meminta surga maka mintalah surga firdaus. Surga firdaus adalah surga tertinggi yang ada di akhirat. Artinya untuk urusan akhirat kita jadikan cita-cita kita setinggi-tingginya. Buat perencanaan yang matang dan action bagaimana supaya kita dapat mencapai cita-cita tersebut.

Untuk memuluskan menuju firdaus kita buat program dalam kehidupan kita, bagaimana iman kita selalu meningkat sebagimana imannya para Nabi, Sholat kita dengan penuh konsentrasi, menjauhi perbuatan sia-sia dan seterusnya seperti yang telah disebutkan mengenai ciri-cirinya. Setelah program dibuat, diberi penjelasan juga langkah-langkah apa yang akan dilakukan agar semua program itu berjalan. Kurikulumnya sudah, buku panduannya AlQuran dan AsSunnah, pengajarnya Ulama Pewaris Nabi, metodenya terjun langsung dalam dakwah.

Nasihat nabi: untuk urusan dunia lihatlah orang yang lebih rendah dari kamu supaya kamu mudah untuk mensukuri nikmat Allah, namun untuk urusan akhirat lihatlah para Nabi supaya kamu jangan cepat puas dengan amal dan pengorbanan yang telah kamu lakukan.

Makkah Sebagai Pusat Bumi

Posted by joeqoe707@gmail.com | Posted in

Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?

Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’

Thawaf di Sekitar Makkah

Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

KI Ageng Pandan Alas

Posted by joeqoe707@gmail.com | Posted in

Nama organisasi ini adalah KI AGENG PANDAN ALAS, didirikan di Madiun pada tanggal 10 November 1972, yang bernaung dibawah IPSI. Sesepuhnya adalah Bpk. KOESTARI ADY ANDAYA. Beliau adalah seorang purnawirawan TNI AU yang bertugas di Lanud Iswahyudi. Ditetapkan oleh IPSI Cabang Kab./Kota Blitar pada tanggal 15 September 1995.

Nama KI AGENG PANDAN ALAS diambil dari nama seorang tokoh golongan putih yang hidup pada jaman kerajaan Demak dibawah pemerintahan Sultan Trenggono (Cerita dalam buku Nagasasra Sabukinten). Pada waktu itu kerajaan Demak banyak terjadi pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah. KI AGENG PANDAN ALAS sebagai seorang tokoh merasa wajib ikut mempertahankan kerajaan Demak.

KI AGENG PANDAN ALAS dalam menghadapi musuh atau lawan-lawannya tidak dihadapi menggunakan kekerasan, melainkan dihadapinya dengan cara duduk bersila sambil melantunkan Kidung atau Tembang DANDANG GULO yang berisi petuah-petuah yang baik dan akhirnya membuat musuh atau lawannya menjadi sadar akan perbuatannya yang selanjutnya tidak jadi melawan dengan kekerasan. (Amar Makruf Nahi Mungkar).

KI AGENG PANDAN ALAS berasal dari jalur para pendiri masjid demak. Orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Namun tidak berarti dimonopoli oleh orang-orang Islam, karena PANDAN ALAS berpegang teguh pada Rahmatan lil 'Alamin, rahmat untuk seluruh umat. Tujuan di PANDAN ALAS adalah mempersiapkan diri untuk mendapatkan panggilan Tuhan yang terakhir yaitu sebuah kematian. Artinya walaupun belajar ilmu silat atau olah kanuragan, orang PANDAN ALAS dilarang menyakiti orang lain dan juga membuat kerusakan di muka bumi ini. Karena kita sebagai manusia suatu saat pasti akan mati dan nantinya dimintai pertanggungjawaban atas semua amal perbuatan kita. Sebagai orang-orang PANDAN ALAS, diharapkan menjadi tangan-tangan penyelamat. Menyelamatkan dirinya dan orang lain dengan tafsir yang sangat luas serta berpegang teguh pada "HABLUM MINALLOH WA HABLUM MINANNAS" .

Persilatan KI AGENG PANDAN ALAS tidak seperti yang lain. "Lain Koki Lain Masakan, Ojo Digebyah Uyah Podho Asine", jangan samakan PANDAN ALAS dengan yang lain. Di PANDAN ALAS tidak mencetak atlet, karena ilmu bela diri yang dipelajari bukan digunakan untuk bertarung, bukan untuk menyakiti orang lain, tetapi untuk membela diri apabila keadaan diri kita dalam keadaan terjepit atau teraniaya. Disini juga tidak ada istilah pendekar, karena pada dasarnya pendekar adalah tukang gelut. Dan sampai kapanpun di PANDAN ALAS tidak ada pendekarnya. Disini juga tidak mengajarkan "Tenaga Dalam", karena para Nabi dan Rosul juga para pendiri masjid Demak tidak ada yang belajar / memiliki tenaga dalam. Ajaran-ajaran di PANDAN ALAS mendidik anggotanya menjadi orang beriman dan bertaqwa yang berakhlaqul karimah.

Persilatan ini diikuti oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemuda dan orang tua. Namun kebanyakan dari kalangan generasi muda. Sebetulnya persilatan ini sangat cocok untuk orang-orang yang sudah berusia lanjut karena ajaran-ajaran di PANDAN ALAS adalah ajaran yang luhur sebagai bekalmenghadapi panggilan Tuhan yang terakhir. Dari sisi kesehatan juga sangat baik untuk orang-orang yang punya masalah kesehatan (sakit-sakitan) karena jurus di PANDAN ALAS ada unsur JURUS PENYEMBUH. Jadi apabila Bapak / Ibu-ibu ada yang punya penyakit apapun, bila mau mengikuti apa yang diajarkan di sini Insya Alloh akan sembuh atas Ridho Alloh. Hal ini dibuktikan dengan pengalaman beberapa orang yang sembuh dari sakitnya setelah mengikuti persilatan ini.

Mengenai ajaran-ajaran KI AGENG PANDAN ALAS tidak bisa disampaikan disini, dikarenakan ajarannya yang sangat luas dan memerlukan waktu yang lama. Bagi para pembaca yang ingin tahu lebih jauh mengenai persilatan ini, dapat langsung menjadi anggota persilatan in tanpa dipungut biayai.

Demikianlah uraian singkat mengenai Keluarga Persilatan KI AGENG PANDAN ALAS, semoga uraian singkat ini ada guna dan faedahnya bagi siapa saja. Semoga ALLOH SWT selalu melimpahkan rahmatNYA kepada kita semua. Amin.

*Ki ageng Pandan alas dalam sebuah novel*

Novel NAGASASRA DAN SABUK INTEN, yang Mengisahkan tentang Mahesa jenar yang bergelar Rangga Tohjaya murid dari ki Ageng Pengging Sepuh ( Pangeran Handayaningrat ) anak dari Brawijaya lima dari majapahit merupakan seorang perwira dari divisi Nara manggala ( Paspampres ) Kerajaan Demak.Dia memiliki saudara seperguruan yang sekaligus anak dari gurunya bernama Kebo kenanga ayah dari mas karebet ( jaka tingkir yang kemudian menjadi raja Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya yang merupakan menantu dari Sultan Trenggana dari Demak ).
Karena adanya perbedaan keyakinan ia keluar kemudian berkelana untuk mencari Pusaka yang hilang dari keraton Demak bernama Kyai Nogo Sosro dan Sabuk Inten. Didalam pengembaraan itu dia bertemu para tokoh sakti yang menjadi jawara pada waktu itu baik dari golongan hitam seperti Lowo ijo berserta gurunya pasingsingan dari alas mentaok, nagapasa dan jaka soka bajak laut dari nusa kambangan,Simarodra penguasa gunung tidar maupaun dari golongan putih seperti Titis Anganten dari banyuwangi , Kia Ageng Sora Dipayana dari banyubiru kab.Semarang Jawa Tengah ,Kiageng pandan Alas dari gunung kidul,Dan yang paling menggetarkan adalah tokoh tua dari bukit karang tumaritis yang bergelar Panembahan Ismoyo atau pangeran Buntara adik dari brawijaya.
mahesa jenar adalah tokoh yang cinta perdamaian walaupun dengan kesaktiannya dia mampu menumpas tokoh yang paling sakti sekalipun seperti Simarodra. Dikisahkan bagaimana muridnya Arya Salaka dari banyubiru ingin merebut kembali daerahnya yang dikuasai oleh Sawung sariti,dia sudah bertekad melakukannya dengan peperangan karena tidak ada jalan lain melawan orang -2 licik seperti sawung sariti yang sebenarnya kemenakannya.tetapi mahesa jenar melihat bahwa didalam lingkungan sawung sariti ada kakek arya salaka sendiri yang tidak lain Ki Ageng Sora Dipayana. dan pada keadaan itu tidak diketahui dia akan berpihak kepada siapa dan apabila dia berpihak kepada sawung sariti maka kemungkinan terburuk akan terjadi yaitu kematian kiageng Sora dipayana. Atas pertimbangan itu maka mahesa jenar membujuk arya salaka untuk menemuhi kakenya agar dapat merundingkan persoalan itu.
Sebagai seorang ksatria dia juga seoarang pemuda pada umunya dimana mengalamai jatuh cinta pada seorang gadis dan gadis itu bernama rara wilis anak dari simarodra seorang tokoh hitam kenamaan.namun ia memilih jalur hidup kakeknya yang membela kebenaran yang tidak lain ki Ageng pandan Alas dari wanasaba.
Diakhir cerita kedua pusaka ditemukan di bukit karang tumaritis dan disimpan oleh panembahan ismoyo kemudian oleh panembahan diserahkan kepada mahesa jenar untuk diserahkan ke istana Demak.